FOKUS PELATIHAN
Mencegah :
§
Perdarahan post partum
§
Asfiksi bayi baru lahir/hipotermi
§
Infeksi
§
Partus lama
Dalam asuhan persalinan normal harus ada ALASAN yang kuat dan TERBUKTI BERMANFAAT bila akan melakukan intervensi
terhadap proses persalinan yang fisiologis / alamiah.
WHO
Tujuan Umum Pelatihan
§
Meningkatkan sikap positif
terhadap keramahan & keamanan dlm memberikan pelayanan persalinan normal & penanganan awal penyulit beserta rujukannya
§
Memberikan pengetahuan &
ketrampilan pelayanan persalinan normal & penanganan awal penyulit beserta rujukan yang berkualitas & sesuai dengan
prosedur standar
Tujuan Pelatihan:
§
Mengidentifikasi praktek-praktek
terbaik bagi penatalaksanaan persalinan dan kelahiran:
- Penolong yang terampil
- Kesiapan menghadapi persalinan dan kelahiran serta kemungkinan komplikasinya
- Partograf
- Episiotomi terbatas hanya atas indikasi
§
Mengidentifikasi tindakan-tindakan yang merugikan dengan maksud menghilangkan tindakan tersebut.
Penolong Yang Terampil
§
Seorang pemberi asuhan yang profesional
§
Memiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk:
- Menatalaksana persalinan, kelahiran dan masa nifas
- Dapat mengenali komplikasi-komplikasi
- Mendiagnosis, menatalaksana atau merujuk ibu atau bayi
ke tingkat asuhan yang lebih tinggi jika terjadi komplikasi yang memerlukan intervensi di luar kompetensi pemberi asuhan
§
Dapat melakukan semua intervensi
dasar kebidanan
Kesiapan Menghadapi Persalinan dan Kesiapan Menghadapi Komplikasi Bagi Pemberi Asuhan
§
Mendiagnosis dan menatalaksana
masalah dan komplikasi dengan sesuai dan tepat waktu
§
Mengatur rujukan ke tingkat
yang lebih tinggi bila diperlukan
§
Memberikan konseling yang berpusat
pada ibu tentang kesiapan menghadapi persalinan dan kelahiran serta kesiapan menghadapi komplikasinya
§
Mendidik masyarakat mengenai
kesiapan menghadapi persalinan dan kelahiran serta kesiapan menghadapi komplikasinya
Kesiapan Menghadapi Komplikasi Bagi Pemberi Asuhan
§
Mengenali dan merespon tanda-tanda
bahaya
§
Menyusun rencana serta menentukan
siapa yang berwenang untuk mengambil keputusan di saat keadaan darurat
§
Membuat rencana untuk segera
dapat mengakses dana (tabungan atau dana masyarakat)
§
Mengidentifikasi dan merencanakan
upaya yang harus dilakukan untuk mendapatkan darah atau donor darah dengan segera bila diperlukan.
§
Mengenali dan merespon tanda-tanda
bahaya
§
Menyusun rencana serta menentukan
siapa yang berwenang untuk mengambil keputusan di saat keadaan darurat
§
Membuat rencana untuk segera
dapat mengakses dana (tabungan atau dana masyarakat)
§
Mengidentifikasi dan merencanakan
upaya yang harus dilakukan untuk mendapatkan darah atau donor darah dengan segera bila diperlukan.
3 CIRI UTAMA
PENDEKATAN PELATIHAN
KLINIK
§
Berdasarkan Kompetensi
§
Konsep Mastery Learning
§
Teknik Pelatihan Humanistik
BUKU ACUAN : PELATIHAN
PELAYANAN
DASAR PERSALINAN
§
BAB I : Lima Benang Merah dalam
Pendekatan Pelayanan
§
BAB II : Persalinan Kala I
§
BAB III : Persalinan Kala II
§
BAB IV : Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
§
BAB V : Persalinan Kala III
& IV
BAB I : LIMA BENANG
MERAH
*
Metode Pemecahan Masalah
*
Sayang Ibu
*
Pencegahan Infeksi
*
Dokumentasi
*
Pedoman Rujukan Medik Puskesmas
Persalinan Bersih
§
Sebanyak 14.9% dari seluruh
kematian ibu disebabkan oleh infeksi
§
Kematian ini dapat dicegah
dengan melakukan praktek-praktek pencegahan infeksi
Praktek-Praktek Pencegahan Infeksi
§
Gunakan bahan/alat sekali pakai,
sekali saja dan lakukan dekontaminasi yang sesuai terhadap bahan/alat yang dapat digunakan kembali yang digunakan selama persalinan
dan kelahiran
§
Gunakan sarung tangan pada
saat melakukan pemeriksaan dalam, selama menolong melahirkan bayi dan ketika menangani plasenta
§
Gunakan pelindung diri (sepatu,
celemek, kaca mata)
§
Cuci tangan
§
Membersihkan perineum ibu dengan sabun dan air dan jagalah selalu kebersihannya
§
Pastikan bahwa permukaan tempat
bayi dilahirkan dalam keadaan bersih
§
Peralatan, kasa dan tali untuk
memotong tali pusat telah di DTT
BAB 2 : PERSALINAN KALA I
Tujuan Umum :
§
Proses persalinan fisiologis
§
Partograf
§
Rujukan kelainan proses persalinan
§
Masalah medis yg bisa terjadi (PE, APB, KPP) serta penatalaksanaannya
Persalinan Kala I
Praktek yang dianjurkan
§
Partograf
§
Ibu makan dan minum
§
Melakukan aktifitas
§
Posisi
§
Mengosongkan kandung kemih
Partograf dan Kriteria Untuk
Persalinan Aktif
§
Tulis mengenai informasi identitas pasien
§
Catat denyut jantung janin, warna cairan ketuban, ada tidaknya kompresi kepala,
pola kontraksi, pengobatan yang diberikan
§
Tandai pembukaan serviks
§
Garis waspada dimulai pada
4 cm dari sini, pembukaan diharapkan bisa
melaju 1 cm/jam
§
Garis tindakan: Jika pasien
tidak mengalami kemajuan seperti di atas, maka diperlukan tindakan
Persalinan Kala I
Praktek yang dihindari
§
Klisma rutin
§
Katerisasi rutin
§
Cukur rambut kemaluan
§
Pimpin meneran sebelum pembukaan lengkap
BAB 3 : Persalinan Kala II
Tujuan Umum :
§
Mampu melakukan penatalaksanaan
Persalinan Kala I
§
Mengenal Penyulit
§
Melakukan rujukan
Kala II yang dianjurkan :
§
Menjelaskan kemajuan/prosedur/tindakan
§
Mengijinkan makan minum
§
Kehadiran keluarga - dukungan emosi
§
Mengosongkan kandung kemih
§
Posisi meneran
§
Saat meneran
§
“Non direct pushing”
§
Kontrol pengeluaran kepala
§
“Hand manuver”
§
Penanganan BBL : usap mulut hidung, keringkan-rangsangan ringan, bungkus bayi-kepala
juga
Persalinan Kala Tiga
§
Penatalaksanaan aktif kala 3 bagi semua ibu melahirkan:
-
Pemberian Oksitosin
-
Penegangan tali pusat terkendali
-
Masase uterus segera setelah plasenta dilahirkan agar uterus tetap berkontraksi
§
Pemeriksaan rutin plasenta dan selaput ketubannya
-
22% kematian ibu disebabkan oleh retensio plasenta
§
Pemeriksaan rutin pada vagina dan perineum untuk mengetahui adanya laserasi dan
luka
Persalinan Kala Tiga
§
Penatalaksanaan aktif kala 3 bagi semua ibu melahirkan:
-
Pemberian Oksitosin
-
Penegangan tali pusat terkendali
-
Masase uterus segera setelah plasenta dilahirkan agar uterus tetap berkontraksi
§
Pemeriksaan rutin plasenta dan selaput ketubannya
- 22%
kematian ibu disebabkan oleh retensio plasenta
§
Pemeriksaan rutin pada vagina dan perineum untuk mengetahui adanya laserasi dan
luka
Praktek-Praktek Terbaik Persalinan
§
Gunakan metode non-invasif, non-farmakologis untuk mengurangi rasa sakit selama
persalinan (masase, teknik relaksasi, dsb):
§
Sedikit penggunaan analgesia
§
Lebih sedikit jumlah tindakan operasi Lebih sedikit jumlah bayi dengan skor apgar
< 7 pada 5 menit pertama.
§
Lebih sedikit terjadinya depresi
pasca persalinan selama 6 minggu
§
Menganjurkan ibu untuk cukup
minum sepanjang proses persalinan dan kelahiran bayi
§
Gunakan metode non-invasif,
non-farmakologis untuk mengurangi rasa sakit selama persalinan (masase, teknik relaksasi, dsb):
§
Sedikit penggunaan analgesia
§
Lebih sedikit jumlah tindakan operasi Lebih sedikit jumlah bayi dengan skor apgar
< 7 pada 5 menit pertama.
§
Lebih sedikit terjadinya depresi
pasca persalinan selama 6 minggu
§
Menganjurkan ibu untuk cukup
minum sepanjang proses persalinan dan kelahiran bayi
Praktek-Praktek Terbaik: Masa Nifas
§
Pemantauan ketat dan pengamatan terus menerus selama 6 jam pertama masa
nifas
§
Parameter:
§
Tekanan darah, nadi, perdarahan pervaginam, kontraksi uterus
§
Waktu:
§
Setiap 15 menit selama 2 jam pertama
§
Setiap 30 menit selama 1 jam berikutnya
§
Setiap jam selama 3 jam terakhir
Posisi Dalam Persalinan Dan Kelahiran
§
Memberikan ibu kebebasan untuk
menentukan posisi dan gerakan yang diinginkan selama persalinan dan kelahiran
§
Menganjurkan posisi apapun kecuali terlentang, seperti:
-
Berbaring miring
-
Berjongkok
-
Merangkak
-
Semi-duduk
-
Duduk
§
Penggunaan posisi tegak atau lateral dibandingkan dengan posisi telentang atau
litotomi dihubungkan dengan:
§
Persalinan kala dua yang lebih
singkat
§
Lebih sedikitnya persalinan yang harus ditolong
§
Lebih sedikitnya episiotomi
§
Lebih sedikitnya laporan nyeri yang parah
§
Lebih sedikitnya pola denyut jantung bayi abnormal
§
Lebih banyaknya robekan pada perineum
§
Kehilangan darah > 500 mL
Kebiasaan Rutin Yang Membahayakan
§
Penggunaan enema: tidak nyaman,
dapat merusak usus besar, tidak merubah lamanya persalinan, terjadinya infeksi pada bayi baru lahir atau infeksi luka pada
masa perinatal
§
Pencukuran rambut pubis: membuat
tidak nyaman dengan tumbuhnya kembali rambut, tidak mengurangi infeksi, dapat meningkatkan penularan HIV dan hepatitis
§
Pembersihan uterus setelah
persalinan: dapat menyebabkan infeksi, trauma mekanik atau syok
§
Eksplorasi manual pada uterus
setelah persalinan
Praktek-Praktek Yang Membahayakan
§
Pemeriksaan:
-
Pemeriksaan rektum: angka kejadiannya sama dengan infeksi puerperium, tidak nyaman bagi wanita/ibu
-
Penggunaan rutin sinar-X untuk pengukuran pelvis: meningkatkan kejadian leukemia pada anak
§
Posisi:
-
Penggunaan posisi telentang rutin selama persalinan
-
Penggunaan posisi litotomi rutin dengan atau tanpa pijakan/penahan
Intervensi Yang Membahayakan
§
Pemberian oksitosin kapanpun sebelum persalinan dengan cara apapun efeknya tidak
dapat dikontrol
§
Upaya meneran yang terus menerus selama
persalinan kala dua
§
Pemijatan dan peregangan perineum
selama persalinan kala dua (tidak ada bukti)
§
Mendorong fundus selama persalinan
Praktek-Praktek Yang Tidak Benar
§
Pembatasan makanan dan minuman selama persalinan
§
Pemberian cairan infus intravena secara rutin pada persalinan
§
Pemeriksaan vagina yang berulangkali , khususnya apabila dilakukan oleh lebih dari satu penolong
§
Memindahkan ibu yang akan bersalin
secara rutin ke tempat lain pada saat permulaan kala dua
§
Menganjurkan ibu untuk meneran ketika ditegakkan diagnosis pembukaan lengkap
atau pembukaan sudah hampir lengkap padahal ibu belum merasa ingin meneran
§
Kepatuhan yang kaku terhadap lamanya persalinan kala dua yang telah ditentukan
(misalnya, 1 jam) padahal kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik dan terdapat kemajuan dalam persalinan
§
Penggunaan episiotomi secara bebas atau rutin
§
Penggunaan amniotomi secara bebas atau rutin
Praktek-Praktek Yang Digunakan Untuk Indikasi Klinis Yang Spesifik
§
Kateterisasi kandung kemih
§
Persalinan dengan tindakan
§
Pemberian oksitosin
§
Pengendalian rasa sakit dengan
menggunakan obat-obat sistemik
§
Pengendalian rasa nyeri dengan
analgesi epidural
§
Memonitor janin terus menerus
secara elektronik
Persalinan dan Kelahiran Normal:
§
Adanya tenaga terampil
§
Penggunaan partograf
§
Menggunakan kriteria spesifik
untuk mendiagnosis persalinan aktif
§
Membatasi penggunaan intervensi-intervensi
yang tidak perlu
§
Menggunakan penatalaksanaan
aktif pada persalinan kala 3
§
Mendukung posisi yang menjadi
pilihan ibu selama persalinan dan kelahiran bayi
§
Memberikan dukungan emosional dan fisik secara terus menerus pada ibu selama
persalinan